Jumat, 24 September 2010

KENAPA JENDELA BASHIRAH MEREKA SANGAT JERNIH?

KENAPA JENDELA BASHIRAH MEREKA SANGAT JERNIH??

Keteguhan orang – orang shalih adalah buah dari keyakinan kuat, yang kemudian melahirkan inspirasi yang jernih dalam memandang berbagai masalah. mereka selalu menggantungkan dan menyandarkan semua isi hidupnya kepada pengetahuan Allah Swt. Hal ini yang meyebabkan mereka pantang patah semangat, pantang putus asa menghadapi ketentuan Allah Swt. Setiap problematika dalam kehidupan mereka, tidak dijadikan sebagai beban yang menggelayut hingga menahan gerak langkahnya untuk beramal demi kehidupan akhiratnya. Orang – orang shalih yakin bahwasanya Tuhannya tidak akan memberikan suatu beban yang sangat berat dalam hidupnya di luar batas kemampuannya. Ujian hidup yang selalu di hadapinya dalam kehidupan sehari – hari, dijadikan sebagai wujud kasih sayang Rabbnya kepada orang yang di uji.

Dahulu, kala ada seorang syaikh bernama Abu Muhammadi bin Ubay Bin Zaid. Ia orang berilmu dan memiliki kedudukan terpandang karena ilmunya. Ia memiliki istri yang buruk sikapnya, ia kerap melalaikan hak – hak suami dan juga menyakiti dengan lisannya. Ketika ditanya hal itu ia mengatakan.” Saya telah diberi kesempurnaanAllah melalui nikmat kesehatan badan dan di beri kekuasaan ilmu pengetahuan. Mungkin keadaan istri saya saperti itu adalah hukuman atas dosa – dosa yang saya lakukan. Karena itu, aku takut jika mencerakannya, Allah akan memberikan hukuman yang lebih berat dari apa yang aku alami dari sikap isteriku ini. Sungguh amat mulia sikap syekh itu berhati – hati dalam mengambil sebuah keputusan, karena setiap keputusan diselesaikan dengan Rabbnya yang mengatur kehidupan ini.

Dalam kerangka itu pula Rosulullah saw mengajarkan kepada para sahabatnya untuk selalu melakukan sholat istikharah . Bahkan dalam sebuah hadist shahih disebutkan, intensitas Rosulullah saw mengajarkan istikharah itu sebagaimana mengajarkan surat Al-fatihah kepada para sahabatnya.
Perhatikanlah isi do’a yang diajarkan oleh Rosulullah saw setelah sholat istikharoh.” Bila ini baik bagiku bagi agamaku, kehidupanku dan akibat masalahku, maka tetapkanlah hal itu untukku dan mudahkanlah bagiku kemudian limpahkalah keberkahan kepadaku didalamnya.” Dengan redaksi lain, potongan do’a itu adalah,” jika masalah yang kuinginkan sesuai dengan akalku yang lemah dan ilmuku yang yang terbatas itu baik bagiku, maka tetapkanlah hal itu padaku dan takdirkanlah hal itu dengan penuh limpahan berkah terhadap pilihanku itu. Lalu mudahkanlah dan jangan sullitkan aku memperolehnya.kemudian berkahilah akibatnya, hal itu tidak mendatangkan apapun kecuali kebaikan. 

Muslim yang benar adalah yang menjadikan kehidupan untuk agamanya menjadi prioritas diatas segalanya. Hal itu dapat menguatkan imannya dan sekaligus dapat meningkatkan amal kebaikannya. Karena segala tindakan selalu di ambil konsekuensinya yang paling berat. Isi do’a istikharah tersebut mengajarkan keistimewaan seorang muslim dengan pandangan yang jauh dan wawasan yang luas. Ia tidak memikirkan sesuatu yang berjangka pendek saja. Ia akan memandang jauh kedepan. Berapa banyak masalah yang di timbang baik pada saat ini tapi ternyata buruk masa depan??. Nah , kalau masalah yang diinginkan itu sudah baik sesuai dengan timbangan tiga terseebut ; agama, dunia dan akibat semua itu, maka itu pasti pilihan yang baik. Kebalikannya, jika masalah tidak sesuai dengan timbangan tersebut, maka itulah keburukan.

Ibnu qoyyim al- jauziah dalam kitabnya Al- Fawaid berkata:” Harga dunia tidaklah sepadan dengan perjuanganmu untuk mendapatkannya, tapi mengapa engkau tetap mengejarnya?”. Berapa banyak manusia selalu mengejar keinginan hawa nafsunya dengan tanpa memikirkan konsekuensinya. Sayid quthb dalam tafsirnnya mengatakan” setiap manusia dalam pengalamannya secara khusus, mampu mendapatkan banyak ketidaksukaan. Akan tetapi di belakangnya ia mendapat kebaikan yang melimpah dan kelezatan yang banyak. Berapa banyak permintaan yang dipinta dengan sangat bahkan merasa sangat rugi bila sampai hilang kesempatan memperolehnya. Tapi diwaktu berikutnya saat permintaan itu tidak diperoleh, ternyata terbukti hal itu justru penyelamatan Allah dari berbagai keburukan. Berapa banyak ujian yan dirasakan seseorang hamper saja memutuskan harapannya, kemudian ia melihat ternyata ujian itulah yang dapat menumbuhkan kebaikan dari hidupnya.

Demikian pula seorang hamba yang menghendaki dunia, kemudian Allah Swt menghalanginya dari memperoleh hal itu karena kasih sayangnya. Bila bisa memahami segala sesuatu itu hanya berasal dari Allah, maka ia akan menyerahkan masalah itu kepada Allah. Tapi bila ia tidak memahami hal itu, ia akan menyesal dan marah. Dan ternyata rahasia itu baru terbukti setelahnya. Barulah ia tahu kebaikannya pada waktu itu. Minta pertolonglah kamu semua kepada Allah Swt dengan sholat dan sabar, karena sesungguhnya Allah Swt bersama orang – orang yang sabar.” Dan hanya kepada - Nyalah segala urusan kita kembalikan.
Waallahu A’lam Bisshowab.

0 komentar:

Posting Komentar