Selasa, 18 Oktober 2011

People Analysis Based on Johari Window (SLPD)

Name : Anugrah Adi M
NIM : A320080214
Class : E

People Analysis Based on Johari Window (SLPD)

1. I have a friend. She is my friend when I am in Elementary school. She is a quiet girl. Her chair always in the back corner. She doesn’t have many friends. Beside a quiet girl, she is also a silly girl. Actually she is a beautiful girl, but because she never wants to play and share together with her friends, she doesn’t have many friends. In Jauhari Window she is called loner. The largest area is hidden area.


2.I have a friend. He is my close friend when I am in Senior high school. I named his as B. He is good man and easy to talk about anything with him. He can listen what his friends saying and he gives feed back to them. He is open minded to everyone who want to share with him. He has many friends. In Jauhari Window he called open minded man. The largest area is public area.


3.I have a friend. She is my neighbor. She is not talk too much, but when her friend ask something to her or to sharing anything, she just listening, some time asking a little word, In Johari Window it is include in Games man. The largest area is private area. She got much information from her friend around them, but she is not sharing her mind with her friend. She just quiet and listening what her friend’s saying.


4. I have a friend. He is not my close friend. I named his as A. As a man he is a person which talked too much. He is too talkative. He is like a radio which cannot be stopped to talk. Me and another friend sometimes bored with him. What is he saying sometimes is meaningless. He is too open her mind but forget to search feedback. In Jauhari Window it is called Exhibitionist man. The Largest area is Blind area.

Rabu, 14 September 2011

Sang Peri Penjaga dan Malaikat Pelindungku


Kenangan Indah : Sang Peri Penjaga dan Malaikat Pelindungku
Dikala malam telah rapuh, kemudian shubuh telah bergema, kau bangunkan aku dengan lena kasih sayangmu. Sampai saat ini masih dapat kurasakan, ketika kau membelai lembut rambutku dengan tangan halusmu. Kau bisikan alunan merdu suaramu, pelan di samping kupingku. “Nak, dah shubuh...Ayow bangun..!!Ambil air wudhu..kemudian berangkat ke surau” hanya ucapan itu yang selalu kau ulang tiap hari, tapi entah mengapa tak pernah bosan ku mendengarnya. Kau siapkan peci usangku dan sarung motif kotak-kotak bekas milik suamimu itu, agar  indah kupakai  di hadapan-Nya. Bersama dengan suamimu, kau gendeng kedua tangan kecil ku untuk berangkat ke surau.
Sesampainya di surau kecil kampung halamanku, kau sengaja tinggalkan aku ke barisan shaf sholat milikmu. Kini kau bertukar peran dengan Ayah untuk membimbingku. Kemudian disamping laki-laki ini, ku belajar tentang bagaimana tatacara seorang manusia berhubungan dengan Tuhan. Mulai dari Takbir hingga salam, dan ditutup dengan tangan yang di tengadahkan keatas. Saat itu hanya terdengar lirih alunan doa dari mulutmu..Ayah. Kau selipkan namaku di segelintir doa yang terpanjat untuk Nya, agar aku sukses di kemudian kelak dan menjadi anak yang sholeh. Pelan tapi pasti, kulihat bening-bening itu menetes dari matamu, dan mengalir jatuh terpelanting ke tanah. Saat itu umurku masih 7 tahun, dan masih terlalu  polos untuk mengetahui makna dibalik semua itu. 

Kamis, 08 September 2011

PENJEPRET PANORAMA INDONESIA

Seperti kita tahu indonesia itu indah, penuh dengan panorama alam dan keramahan penduduknya. Dengan ide iseng-iseng asal jepret, Saya mencoba mengabadikan keindahan indonesia di balik foto-foto dibawah ini:

Foto 1 Judul : Peraduan Senja Sore di PARANGTRITIS

Pantai PARANG TRITIS JOGJA- Sebuah pemandangan yang elok tersirat dalamnya. Begitu indahnya foto ini, dalam menceritakan perpaduan akan keselarasan harmoni alam,  desiran ombak dan keceriaan pengunjung pantai, semua terbalut satu dalam uforia saat senja sore itu.
Warna langit yang cerah dengan mendung kelabu disampingnya, menunjukkan bahwa si langit belum ingin cepat-cepat meninggalkan suasana saat itu, sejuk dari hawa mendung, hangat dari senja sore. Variants warna yang tidak terlalu mencolok memberitahukan bahwa tidak adanya kesombongan, keangkuhan dan keegoisan masing-masing pola yang membentang  dalam tumpahan komposisi foto ini.
Berbagai macam aktivitas manusia bercorah disana, mulai dari kelucuan seorang pria  yang sedang bertiarap menirukan adegan; penantian putri duyung terhadap pangeran tampannya, Seorang teman yang menjadi mengganggu kenikmatan temannya dalam memadu kasih, Orang-orang yang bermain ombak, Sejoli muda yang menebarkan aroma kemesraannya serta Orang yang bersemedi mencari wangsit dari Nyi Roro Kidul.
Nampak bahwa ikatan panorama lokal dengan kesederhanaan Yogyakarta, mampu mawarkan kebersahajaan klasik ,guna mengisi warna kehidupan manusia. ^^ 
Foto 2 Judul : Bebek-bebek si pengantar Rezeki  di desa Boyolali

Kecamatan Catur Boyolali- Segerombol  Pasukan Pengantar rezeki Illahi, yang di komandoi oleh pemiliknya sedang berbaris melangkah maju, guna melatih kedisiplinan mereka dalam menaati perintah. Dengan suara khas mereka yang keras menyemprengkan telinga, dan hentakan langkah kaki mereka yang di jejakan di antara jalan persawahan, tersirat bahwa tiada ukuran keletihan untuk tenaga mereka.
Keikhlasan mereka dalam menjalankan kodrat tugasnya, kadang tiada berbalas pujian oleh pemiliknya. Bahkan  sebuah  tongkat tipis layaknya pecut yang berkibar menepis angin, sempat mampir ke  pantat mereka apabila terjadi sebuah pelanggaran aturan. Padahal tanpa adanya mereka, sang pemilik tidak bisa menikmati hasil keuntungan penjualan telur mereka , yang di rampasnya guna kepentingan manusia, atau menikmati betapa lezat nya daging empuk mereka yang bergizi tinggi.
Foto ini di jempret dalam bentuk mengapresiasi perjuangan mereka di kala siang hari, guna membahagiakan keperluan sang pemilik. Aroma warna hijau ke kuning-kuning padi  sawah ditambah semilir hijau pohon-pohon seakan ingin menunjukkan bahwa para bebek telah membaur akrab dengan alam dan sekitar, yang telah menyaksikan usaha mereka dalam menjalani kehidupan demi pemenuhan kebutuhan manusia.


Foto 3 judul : Kepolosan wajah si kecil boyolali.

SDN 1 CATUR Boyolali -Para daun-daun muda penerus roda kehidupan di Boyayali , Lugu, Polos, Suci nan penuh keceriaan. Tiada tersirat beban akan pahit nya dunia, hanya kemurnian yang ada dalam lubuk hati mereka. Dengan 4 jenis tanaman yang membingkai pesona kecantikan mereka, membuat suasana keteduhan  yang khas pada dunia nya. Nampak 5 calon ibu yang akan menyambut panas nya kehidupan dunia dengan tawa serta senyuman manis nya. Dan seorang calon ayah yang berada di belakang, layaknya seorang body guard  yang berjuang guna melindungi senyum istimewa mereka, agar tak lekang oleh arus waktu.
Seragam sekolah yang masih mereka gunakan merupakan bentuk betapa berharganya sebuah arti pendidikan untuk kehidupan mereka. Cita dan harapan yang di gantungkan  lewat ikatan persahabatan yang terjalin antar individu, mencerminkan bahwa mereka siap membawa kedamaian pada masa datang.
Setuju atau tidak bahwa  peran mereka adalah harapan bagi tanah kelahiran nya di masa datang .  Maka dari itu, Lindungi dan jaga selalu senyum mereka , agar masa datang menjadi lebih baik. Jangan sampai kita menjadi orang yang berani utuk mencoba mengusik kebahagiyaan yang tersirat lewat tawa dan senyum kepolosan nya. Karena Senyum mereka adalah senyum masa depan, apabila kita jaga, maka masa depan akan tersenyum untuk kita. Apabila kita tidak peduli, maka kesuraman masa depan yang akan kita lihat. ^^
 


Kondisi Kesehatan Spiritual Masyarakat yang berkait dengan Penyakit HIV/AIDS


Kondisi Kesehatan Spiritual Masyarakat yang berkait dengan Penyakit HIV/AIDS
By: Anugrah Adi Muliawan
Mahasiswa ( Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan)
Universitas Muhammadiyah Surakarta

Kondisi real Indonesia yang masih tertatih dalam pencaharian kesejahteraan bagi masyarakatnya di zaman ini, membuat berbagai macam kebutuhan kehidupan menjadi semakin sulit untuk di dapatkan. Mulai dari kebutuhan fisik manusia, seperti sandang dan pangan, sampai kebutuhan psikologis bagi kejiwaan manusia. Belum lagi tawaran hiburan masa kini yang glamour , Seperti perdagangan seks, Alkoholisme , pameran seks, pornografi, pengesahan perkawinan sesama jenis, legalisasi aborsi tidak bertanggung jawab, dan seterusnya yang mempengaruhi pola dan gaya hidup manusia menjadi bebas. Bebas untuk bertindak seenaknya, bebas untuk lupa akan tanggung jawab nya  dan bebas untuk tidak memperhatikan kondisi kesehatannya. Al-hasil Stress, depresi, Putus asa serta penyakit langka pun datang untuk bertamu di dalam diri mereka.  Salah satu penyakit tersebut adalah HIV/AIDS.
Secara terminologi AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit yang menyerang dan atau merusak  system kekebalan tubuh manusia melalui HIV (Human Immune Virus). Sehingga kian lama kondisi kesehatan sang penderita menjadi makin lemah dan dapat menyebabkan kematian.
" Sesungguhnya Allah tidak berbuat dzalim kepada manusia sedikit pun, akan tetapi manusia itulah yang berbuat dzalim kepada diri mereka sendiri. (QS. Yunus: 44).
Dari sepenggal ayat diatas dapat kita ambil kesimpulan , bahwa semua penyakit yang diderita oleh kita , terjadi bukan serta merta karena Tuhan tidak sayang pada kita  , tapi itu semua terjadi karena ulah perbuatan kita sendiri  yang menyimpang dan menganiaya tubuh ini.

Rabu, 01 Juni 2011

drama IV

Name : Anugrah Adi M
Nim : A.320080214
The Zoo Story
By Edward Albee


THE ZOO

The writer gives the title “The Zoo Story”
Because it tells about Jerry, one of main characters in this story, Jerry is an isolated and disheartened man who lives in a boarding house and is very troubled. “Zoo” word in the title reflects Jerry’s behavior which is like zoo.

The characters
Peter, a man in his early forties, neither fat nor gaunt, neither
handsome nor homely He wears tweeds, smokes a pipe, carries
horn-rimmed glasses. Although he is moving into middle age, his
dress and his manner would suggest a man younger.
Jerry, a man in his late thirties, not poorly dressed, but carelessly.
What was once a trim and lightly muscled body has begun to go to fat;
and while he is no longer handsome, it is evident that he once was.
His fall from physical grace should not suggest debauchery; he has, to
come closest to it. A great weariness.

The Synopsis

Senin, 30 Mei 2011

drama III

TUGAS DRAMA

THE PROPOSAL
By Anton Chekhov


Anugrah Adi Muliawan
A 320080214
CLASS: F


1. Character and Characterization
a. Stepan
Chubukov is a landowner. His face appears like 50 years old, he is polite
b. Natalya
Natalya is a Chubukov’s daughter. She is 25 years old. Natalya is a fussy girl. She want to get whatever she want, and she falling in love
c. Ivan
Ivan is a neighbor of Chubukov. He is 35 years old, a critical age. Ivan is a large and hearty. If he gets nervous, his heart’s palpitating awfully, especially when face with Natalya.

2. Setting
a. Place
It is happened in Chubunkov’s country-house, exactly a t drawing room.
b. Time
It is happened in evening, about 7 p.m.

3. Plot Summary
In the evening, Lomov comes to Chubunkov’s house. He wears evening dress, gloves, hat, and so on. Chubunkov is surprised but feels so glad when meet him. Lomov says that he wants to propose Natalya, Chubunkov’s daughter. Chubunkov is very happy when hears that and directly accepts the proposal. Lomov feels he is not proper man to Natalya. It is the right time for Lomov to ask Natalya in marriage. Chubunkov shouts to call Natlya. Natalya enters to drawing room. She seems happy and shy. First they are talking about the wheather. Then when Lomov discusses Oxen meadows is his mine, Natalya becomes dies angry and says disagreement. She quarrels with Lomov to get land right. Natalya humiliates Lomov, she thinks that he is a good neighbor but Lomov is just a Land-grabber, Lomov can not control has emotional sense and shout to Natalya. The situation becomes more critical, Lomov and Chubukov humiliate their family each other. Lomov’s heart cannot stop palpitate. Then he decide to leave that house. After Lomovs leaving them, Chubukov forget to say that actually Lemov’s co,oing is to propose Natalya. He wants to make a proposal. Natalya is shocked when hear that. She wants Lomov comeback soon. Natalya shall acknowledge that Oxen Meadows is Lomov’s mine. She also asks forgiving abaout debating before. Chubukov is greatly asthonished with the alteration of his daughter opinion. When Natalya and Lomov talks something else and they talk about their dogs. But they repeat their fight anymore. Lomov argues that Guess is the best dog. He is a first-rate dog. But Natalya disagree it, the squeezer is better than Guess. Chubukov joins the dispute. They compare their dogs and tell the ugliness. Suddenly, Lomov feels numb and collapse. Natalya shouts to her papa, Lomov has died. Chubukov is frightened and take a drink to make Lomov awake. Unexpectedly, Lomov becomes aware, and Chubukov ask to them marry as quickly. Natalya is willing to marry with Lomov.

4. Conclusion
This story about a jock story. The story is so funny with the actor and actrist which so funny. This drama can intertainment us and the story so easy to understand. There are any three actors in this story: Itepan, Natalya and Ivan. We can take the positive point of this story, there are the differences of us can not be something that make someone be enemy. Finally the differences of us will be something that good and nice in the end. So we must accept the differences between us and then respect each other.

Selasa, 17 Mei 2011

drama II

Name : Anugrah Adi M
NIM : A320080248
Class : F

ANALYSIS OF THE
DEATH OF A SALESMAN
By Arthur Miller

A. Characters and Characterization
  1. Main Characters
    1. Willy Loman : A 63 year old once popular salesman who’s lost his popularity and sales, not to mention his mind.
    2. Biff Loman : A 34 year old son of Willy who has been searching for himself while working on farms in the west to the dismay of his father.
    3. Happy Loman : The younger brother of Biff who tries in all he can to please his father and attempts to continue his father’s dream after he dies.
    4. Linda Loman : The wife of Willy who tries to protect Willy’s feelings and can’t make herself confront him if it means hurting his feelings.
  2. Minor Characters
    1. Bernard : A bookish friend of Biff and Happy who urges Biff to study in high school to no avail, however, he himself makes it as a prominent lawyer and goes to argue a case to the supreme court at the end of the play.
    2. Charley : Bernard’s father who is fairly successful and offers Willy a job which Willy refuses on the basis of pride.
B. Setting
  1. Willy’s house : Small house in New York surrounded by apartments.
  2. Restaurant : Restaurant where Stanley works where the Lomans were supposed to have dinner at the end of the play.
  3. The hotel : The hotel where Willy stays while in New England for his business trips. This is where Biff catches his father in the affair.
C. Plot
Biff returns from the west to visit his family although he doesn’t know how long he’s going to stay. Happy is glad to see him, but Willy seems strangely irritated. He talks to old friends he imagines to the chagrin of his family, but no one has the heart to confront him about it. Willy has a flashback of a time when Biff and Happy were promising high school students. In the flashback, Willy gives his sons a punching bag. He also condones Biff’s stealing of a football and doesn’t encourage them to study as much as they should. He emphasizes being well liked. After the flashback, Happy talks with Willy and asks him why he didn’t go to New England for his business trip. Willy explains that he almost hit a kid in Yonkers. He also tells his sons of his brother Ben who made a fortune on a trip to Africa.
Charley comes to Willy’s house at night complaining of not being able to sleep. Charley and Willy play cards, but at the same time, Willy hold a conversation with his imaginary brother. Charley has no idea what’s going on and leaves. Willy continues the conversation regretting that he stayed in American while he could have gone to Alaska or Africa with his brother and made a fortune. While Willy is having this imaginary conversation, Biff talks with Linda and asks her about Willy’s condition. Linda explains that she can’t bring herself to confront Willy about it. She also tells Biff that Willy has attempted suicide by crashing the car several times. Willy comes out of his reverie and speaks with his family about their jobs. Happy has an idea of starting a line of sporting goods so Biff decides to go to Bill Oliver to ask to borrow money. Willy decides to go to Howard the next day to ask if he can work in New York so that he wouldn’t have to drive 700 miles to work.. The next day Willy goes to Howard and Biff goes to see Oliver. They decide to celebrate their success by going out for dinner at night. When Willy talks with Howard, he loses his temper and begins yelling at Howard who in turn fires him. After Biff goes to see Bill, Bill doesn’t remember him and doesn’t lend him money. At night, Biff and Happy arrive at the restaurant before their father. Biff explains to happy that he didn’t get the money, and happy encourages his brother to lie. Willy arrives. Biff tries to tell Willy that he didn’t get the money and that he stole a fountain pen from Bill. However, Happy is at the same time lying to Willy that Bill warmly welcomed Biff. Willy apparently accepts Happy’s version. Willy tells his sons that he was fired and falls into his reverie having a flashback of the time Biff caught him in his affair. He remembers that it was that moment that Biff’s life ended. Happy does not want to put up with his father and leaves with Biff and two girls they met earlier at the restaurant. The two of them arrive home late and the coldly receives by Linda. Biff confronts Willy about his suicide attempts and Willy denies everything. He tells Biff that he did not get any money from Oliver and has no hope go get any money. He accuses Willy of not know who he really is. However, after this, Biff cries and leaves. Willy realizes that Biff loves him and decides to celebrate by killing himself by crashing the car which would give his family 20 thousand dollar in life insurance. No one but his family and Charley goes to his funeral.
D. Theme/Issue
The Issue of this drama is the failure of a salesman to min success and happiness.
E. Style
The style and devices Miller uses enhances Willy’s mental state. By using flashback and reveries, he allows the audience to get into the mind of Willy Loman and brings us into a sense of pity for him. Miller also uses a lot of motifs and repeated ideas through the play to give the viewers an idea of what Willy and his situation is all about. Personal attractiveness is an oft repeated motif. It shows that Willy believes that personal attractiveness makes one successful, but his belief is shot down by the success of Charley and Bernard who, in his mind, are not personally attractive. Other motifs are debt which sadly the Lomans escape after Willy dies, stealing which Willy condones, even encourages, the boxed-in feeling of Willy, the idea that Willy’s life is passing him by, expressed in the quote, “The woods are burning,” and Ben’s success and the qualities that brought about his success.
F. Result
The result of this drama is Men Vs. society. The story revolves around the last days of Willy Loman, a failing salesman, who cannot understand how he failed to win success and happiness.

Sabtu, 09 April 2011

DRAMA ASSIGMENT

Tugas Drama
Anugrah Adi M
 A 3200 80 214
The Lesson:a comic drama

The setting of this story mostly is lesson situation between the professor and his pupil.

·                 The characters
-           Professor, The Professor is associated as the cleverest and the highest. He is 50 to 60 years old. He is an aggressive person, excessively polite, very timid, his voice deadened by his timidity.
-           The young pupil aged 18. She is a rich person, and fool person but she is attractive.  
-            The Maid, aged 45 to 50. She is stout, patient, red faced. She is always pay attention to the professor.


·                 Synopsis
The young pupil is eager to learn and she dominates the professor with her confidence and youth, but as the story develops.  Even more she is suffering from the professor’s voice and explanation, such as toothache, earache, headache and eyes ache. The maid, Marie, always warns the professor about his “health” and calamity that might happen. Unfortunately the professor, instead of listening to his maid, ignores her every time she warns him. The maid warns him when the professor explains about philology, and again, the professor ignores her. The maid also warns the professor again when he starts asking about ‘knife’ in different languages, but the maid is already tired to warn him. In the end of the play, the professor kills the pupil with an imaginative knife and with the help of his maid he could get rid of her corpse and then the stage is set again with another young pupil who is ready for the lesson. And it is fortieth times his killed.         

Jumat, 01 April 2011

SANG PENJAGA JIWA


PAE, AYAH, BAPAK, ABI, DeDI, OTO-SAN, FATHER : Sebuah nama tua nan suci  yang telah bersusah payah mencucurkan keringatnya demi kebahagiyaan seseorang  yang belum tentu dapat menjamin hidupnya kelak .... yah..seorang anak yang di harapnya akan menjadi manusia yang sukses dunia maupun akheratnya...

Bapak.... kupanggil dia dengan sebutan demikian... bagiku beliau bak  Sebuah mutiara jiwa pembangun pribadi serta prinsip hidup putra-putri nya... walaupun memang kadang cara yang di gunakannya sedikit otoriter dan sejenak menyakitkan :@ ....  tatapi pabila kita mengerti maksud yang tersembunyi dan terkandung di dalam nya, kita akan meliat sebuah bentuk dari ketulusan murni nan indah bersemanyam dalam jiwanya... sebuah kata  dri sikap yang ta’ akan bisa kita artikan secara harfiah tetapi dapat dirasakan begitu mendalam....
.............................................................................................................................................

Rabu, 30 Maret 2011

Gairah jiwa sang penenun mimpi..

                  Gairah jiwa sang penenun mimpi..

Ingatkah masa dimana kita menghabiskan Waktu bersama..
Berdua menjalani kehidupan untuk maju dan gembira..
Waktu itu ....
Kau selalu  peluk erat jiwaku dengan lena kebaikanmu... 
Dan Kusambut hangat dengan rangkulan kasih sayangku...
Susah Senang kita tetap semangat meraih mimpi..
Bahkan orangtuakupun merasa puas dengan hasil yang kita capai..
Sehingga mereka merestui hubungan dalam  perjuangan kita...

Hari – hari indah kian terasa cepat berlalu....
Seiring bertambahnya usia sang waktu....
Kini terdengar kabar kau telah pergi meninggalkanku...
Yang telah tua tanpa sebuah asa dalam kalbu....
Dimana semua harapan telah menjadi kosong tanpa arah...
1800 derajat berbalik lurus sebelum kau pergi meninggalkanku..

Senin, 28 Maret 2011

Sang Bidadari tanpa sayap


Bidadari surgakah ia??
Hmmm...Kurasa bukan....!!!!
Karna masih ku rasakan jatung ne  berdetak keras....Mengalir lembut tanpa muara.....melaju pelan dalam ambang kesadaran jiwa....
Kesenangan dunia kah ia?? 
Yah, mungkin bsa di bilang bgitu......Tapi ku rasa sebuah ksenangan dunia yang menuntun ke jalan surga....
Atau mungkin benarkah ia seperti perhiasan dunia sesuai dengan HR.Muslim:
Hmmm......bahkan sebuah hadist riwayat terkenalpun tak segan memuji keelokan drimu.....
“Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholehah”

Wahai wanita sholehah....maap ku tlah tergoda dengan sgala keindahan drimu....
Bukan berarti ku ta’ mampu wad mengontrol nya.... tapi ku sdikit takut pabila kehilangan drimu....
Karena bagiku  kau adalah makhluk indah nan jarang bisa di temukan di dunia fana ne.....satu dari seribu yang pernah berjumpa denganku....
Walaupun ku tau kau begitu cantik, tapi ku ta’ butuh dengan  kcantikan mu itu.....karna di dunia ne sudah sangat dan sangat banyak sekali wanita cantik hidup kan.......hehee
Baik......kau memang baik.....tapi bukan itu....kbaikan mu sdikit berbeda dengan yang lain...bagiku ke baikan mu seperti membawa aroma surga nan menyejukan jiwa....
Atau mungkin karena kepandaianmu..... SALAH....jika kau berfikir demikian.... karena pasti ada suatu masa dimana smua itu akan hilang...dan kita akan menjadi seperti bayi tua yang mudah lupa akan suatu hal....           
Dan......

Minggu, 27 Maret 2011

sang kalung Jiwa


Oh sang pemdamping jiwa.............
Yang selalu tergantung di leherku...
Di saat penentuan kehidupan masa depanku....
di Saat masa- masa kronik ajal ku.....
di saat driku membutuhkan bantuanmu.......
Susah ....senang kita lalui bersama......
Nonton  film.............buat tugas........dengerin lagu...
Bahkan saat  kmu sakit gara2 virus.......
Drimu tetap rela senantiasa menemaniku..
Tapi sekarang.........

Rabu, 23 Maret 2011

masa kucluk SMA


BaYANG-BAYANG DALAM HATI YG TA BSA HILANG

Jah...sebuah kenangan indah yang penuh arti nan begitu dalam.
Memori yang tak kan bisa pernah sedikit pun terlupakan ,sampai kapanpun  itu..
Masa-masa sederhana nan menyenangkan penuh kesan mendalam... Itulah masa SMA
^^ mungkin baru kita sadari arti kepompong SMA saat kita sudah melewati masa dmna kita harus meninggalkan tempat itu,  sebuah tempat yang dulu kita anggap jenuh dan membosan kan...penuh dengan sebuah tuntutan untuk beginilah-betulah kaya lagu DORAEMON dari guru-guru kita...^^
Rasa KAAANGEENN............itulah yang mungkin hanya bisa kita ucapkan sekarang..........
Hmmmm.....gie mbayangin betapa kuncluknya teman kita pada saat itu....yah termasuk kita juga yang dulu masih LUCUN tanpa dosa tak memiki tuntutan beban dunia...

Selasa, 22 Maret 2011

MATI LAMPU ^^

PETANG BERSELIMUT SINAR BULAN
                                           by Umair Al-Shinji/Anugrah's

Ketika cahaya silau manusia mati
Dan di gantikan dengan benerang sinar bulan
Yang ku liat hanya petang nan penuh kesunyian
Tenang nan menghanyutkan
Hitam tanpa kepalsuan
Dan sunyi nan penuh kebermaknaan....

Sekitar kupandang Bulat  bercipratan dengan  redam  warna  kuning
Ohh rembulan .... betapa indah kau disana
Yang tiada bosan tersenyum pada bintang
Yang tiada merasa jenuh dengan kesendirian

Sabtu, 19 Maret 2011

ILMU nan Manfaat


Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakannya terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan di kalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barangsiapa seperti itu maka baginya neraka … neraka. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

               
              GAMBAR GURU IDEAL
               Ilmu  laksana sebuah dimensi mata koin yang memiliki 2 buah sisi....  sisi yang pertama berupa kebaikan bila kita gunakan ilmu tersebut guna  membantu seseorang untuk mengamalkan nya ke jalan Alloh Azza wajalla... seperti untuk menyelesaikan kesulitan orang lain atau mengamalkan nya untuk mendapatkan ridho Illahi...
            Dan sisi lainnya dapat berupa keburukan pabila kita gunakan sesuai dengan hadist riwayat di atas... Di era moderen ini ilmu sudah sangat berkembang sekali layaknya sebuah pohon yang tumbuh besar sampai bertunas... Tetapi tiap bagian nya tidak bisa di gunakan oleh kebutuhan manusia . Itulah ilmu yang tidak mendapat barakah Ilahi.. contoh kongkrit adalah pabila seorang guru yang memiliki ilmu untuk merawat, mendidik serta mengayomi anak didik nya untuk menjadi manusia yang tidak hanya pintar tapi berbudi luhur juga berahlak mulia malah dia hanya berperan untuk menerangkan something yang sifatnya materi dan materi saja serta menganggap para peserta didiknya sebagai pembantunya saja.. Dia menganggap dirinya super hero yang di butuhkan bagi  peserta didiknya sehingga tidak memikirkan perasaan para peserta didiknya, mengganggap para peserta didiknya ber IQ rendah selain hanya dirinya.... Dan paling parah mengajarkan paham liberal yang tak bermoral bersimpangan dengan pribadi muslim sejatinya.. Naudubillahiminzalik....

To my future life’s companion


To my future life’s companion
 by Umair al-shinji/ Anugrah puna
The darkness on  depth of my soul….
That coloring my blood with steeped to my self….
It’s making my firmest bone which a magic strong power….
Always accompany me with loneliness….
Sometimes leading my braveness to stiff forward this life….
But in other side it’s hurting my heart with something that I can’t see….
May be It’s called the emptiness of my feeling….
It’s really the irony of Smiling in my face….
Or may be I am living in the world that couldn’t find by everyone….