Jumat, 01 April 2011

SANG PENJAGA JIWA


PAE, AYAH, BAPAK, ABI, DeDI, OTO-SAN, FATHER : Sebuah nama tua nan suci  yang telah bersusah payah mencucurkan keringatnya demi kebahagiyaan seseorang  yang belum tentu dapat menjamin hidupnya kelak .... yah..seorang anak yang di harapnya akan menjadi manusia yang sukses dunia maupun akheratnya...

Bapak.... kupanggil dia dengan sebutan demikian... bagiku beliau bak  Sebuah mutiara jiwa pembangun pribadi serta prinsip hidup putra-putri nya... walaupun memang kadang cara yang di gunakannya sedikit otoriter dan sejenak menyakitkan :@ ....  tatapi pabila kita mengerti maksud yang tersembunyi dan terkandung di dalam nya, kita akan meliat sebuah bentuk dari ketulusan murni nan indah bersemanyam dalam jiwanya... sebuah kata  dri sikap yang ta’ akan bisa kita artikan secara harfiah tetapi dapat dirasakan begitu mendalam....
.............................................................................................................................................


Yah.... Dahulu saat kau mendengarkan lagu-lagu jadul mu itu, ku pun tak sengaja sering  mendengar lagu- lagu yang mau tak mau mesti singgah dalam benak pikiranku...
sebuah lagu yang pantas untuk menggambarkan pengorbananmu...
Ayah dari “KOESPLUS”
Ingin ku nyanyikan lagu ini untuk mu Bapak agar kau tau betapa ku sayang dirimu...

 Ayah

Betapa pengalaman

Dahulu dan sekarang


Ayah

Rambutmu t'lah memutih

Cermin suka dan sedih


Ayah ...

Ceritakan kembali

Riwayat yang indah waktu dahulu


(*) Ayah ...

Ku takkan bosan mendengar

Riwayat waktu kau muda perkasa


(**) Ayah ...

Kau dapat,merindukan

Kau dapat mengenangkan


(***) Ayah ...

Waktu terus berlalu

Sampai ke anak cucu

Mengingat kenangan indah Masa-masa ku dengan mu
Sewaktu bayi ku cuma bisa menangis dalam ayunan kecilmu....
mungkin karena tangan mu ta’ sehalus tangan ibu.... yang lembut nan putih dan menyenangkan... sedangkan tanganmu sangat kasar dan legam karena sering tersengat sinar matahari.... sungguh betapa egois nya diriku saat itu yang tak begitu memerdulikan kehangatanmu ,padahal setiap hari , ku tatap dengan pandangan yang bisu nan semu tiap reluh pengorbanan mu ...
kadang sempat ku berpikir dalam angan betapa ironisnya tubuhmu itu... kasar tanganmu, coklat gesang kulitmu dan tak selembut belaian tangan ibu tapi semua itu ku rasakan begitu hangat dan menentramkan kalbu... !!!!
apakah semua karena keikhlasan darimu yang berkerja menghabiskan paruh waktu demi mencukupi kebutuhanku????
Hemmsss............ bagiku aneh juga orang ne??
pagi ...kau pergi ke kantor dengan wajah semangat untuk membahagiaken diriku....
siank.... kau pulang dengan wajah kelelahan tapi tetap saja ta’ lupa tersenyum padaku...
malam.... ku menangis dan membangunkan ketentraman tidurmu..........
kemudian......
hari dan haripun berjalan tanpa penuh perkiraan, ku pun tumbuh menjadi anak kecil yang sering merepotkan mu....
ku  buat sebuah kenakalan demi kenakalan untuk mendapat perhatianmu.... merengek untuk mendapatkan yang aku minta... ku ganggu tiap hari yang melelahkan raga tua mu...
tapi ...
kau pun tetap sabar dan senantiasa tersenyum padaku..
kau ajarkan kami sebuah tindakan yang seharusnya kami lakukan... dan mengingatkan terhadap tindakan –tindakan pa saja yang harus di jauhi....
Dan ...
Saat ku bermetamorfosa menjadi seorang  remaja, ku pun belun bisa menjadi manusia yang berguna bagimu... ku bahkan juga belun bisa membanggakan nama baik mu...
Ku hanya bertindak sesuai dengan naluri harfiah manusia guna mencari jati diri bagi jalanku, Yang ingin itu dan ini.... tapi lun tau manfaat dari semua tindakanku ini....
Ku hanya bisa menangis ataupun marah pabila keinginanku tidak kau turuti, dan ku merasa kau tak menyanyangiku lagie , semua itu seperti kau menusuk jantungku dengan belati kecil nan irisan nya mengalir menuju hati dan jiwaku....tapi saat itu ku ta’ berfikir bagaimana sebenarnya isi hatimu bapak....
 Akhirnya ku menjadi dewasa saat ini..... 
1..2..3..4..5.. ku hitung semua kebaikan ku ... yah tetap saja ku belun bisa mendapatkan sesuatu yang bisa membanggakan namamu...
Ma’ap pak putramu masih belun mengukir prestasi guna membuat dirimu bahagia, dan sekarang ini masih juga merepotkanmu....

Tapi satu janjiku yang pasti akan ku usahakan sampai jiwa ku terbang menghadap Ilahi...Bapak...
Ku akan berusaha membuat senyum mu terus mengalir di dunia ataupun di akherat nanti....
Dan dirimu akan bangga mengatakan kepada orang lain...”Liatlah itu adalah putra ku”sambil tersenyum padaku....

1 komentar: