Gairah jiwa sang penenun mimpi..
Berdua menjalani kehidupan untuk maju dan gembira..
Waktu itu ....
Kau selalu peluk erat jiwaku dengan lena kebaikanmu...
Dan Kusambut hangat dengan rangkulan kasih sayangku...
Susah Senang kita tetap semangat meraih mimpi..
Bahkan orangtuakupun merasa puas dengan hasil yang kita capai..
Sehingga mereka merestui hubungan dalam perjuangan kita...
Hari – hari indah kian terasa cepat berlalu....
Seiring bertambahnya usia sang waktu....
Kini terdengar kabar kau telah pergi meninggalkanku...
Yang telah tua tanpa sebuah asa dalam kalbu....
Dimana semua harapan telah menjadi kosong tanpa arah...
1800 derajat berbalik lurus sebelum kau pergi meninggalkanku..